Di postingan kali ini saya akan berbagi tentang pengalaman aku sendiri sebagai pemagang atau yang sering disebut dengan jishuusei ataupun juga kenshuusei. Pemagangan ke Jepang dikirim dari berbagai Negara : Vietnam, Thailand, Filiphina, China, Indonesia.
Khususnya dari negara kita yaitu Indonesia ada dua macam jalur yaitu pengiriman swasta dan pemerintah / imm.
aku g bahas tentang prosesnya segala macem, lebihh jelasnya aku cuman pengen curhat tentang kehidupan aku sendiri selama disini ya.., tapi kalo ada yang mau ditanyakan tentang hal lain, aku jawab dengan batas pengetahuanku ya temeeen.
Lanjut aja,
hari ini tepatnya aku nulis di blog ku ini, Januari 20017. Aku tepat 1Tahun 2bulan. hari yang g begitu kerasa sebetulnya karena ternyata dalam setahun ini apa yang aku dapatkan belum sesuai yang aku impi impikan sebelum keberangkatan ini, aku dulu orang yang awam, dan yang ada sekilas di otakku waktu itu " aku pengen ke Jepang, dapetin uang banyak target 400-500juta, sambil belajar bahasa Jepang". itu kata kataku saat interview dengan user perusahaan yang menerima aku, langsung dengan orang jepangnnya. dengan harapan besar aq pengen dapetin nominal kurang lebih segitu, cz aku punya harapan besar pengen punya kebun sawit untuk investasi jangka panjang di Kalimantan, dari cita citaku yang demikian, aku pengen bangeet, bisa mempekerjakan banyak orang terutama dari kampungku sendiri, edngan latar belakang mereka yang background sekolahnya masih rendah.
Tapi sampai 1 tahun lebih ini, tabungan aku pun masih sangat minim, dan gajiku disini jauh kurang dari expektasi yang aku harepin. magang ke Jepang itu " seperti beli kucing dalam karung" yaaa, persis juga apa yang dikatakan sensei guru bahasa jepangku dulu selama belajar bahasa.
bagi temen temen yang di perusahaan lain dan nasibnya mujur mereka mendapat lemburan kerja yang banyak, dan penghasilan mereka juhga banyak. aku sendiri jarang ada lemburan, ..., yaaah, soal pendapatan keuangan hiduup aku, dah g bisa diharepin lagi...,
selanjutnya soal kerjaan, kerjaan aku disini dituntut maksa banget nggunain tenaga, Jepang yang aku pikir dengan segala prodaknya yang canggih dan pabriknya yang aku bayangin punya sistem luar biasa. khususnya di pabrik aku, ternyata tidak demikian. sebenernya aku tetep semangat, cz tujuan utama aku kesini adalah untuk dapetin modal. gijitsu/pun teknik aku rasa disini aku g bisa dapetin. yaaah secara pendewasaan mungkin aku dapetin lebih dari nilai nilai kehidupan dan cara bekerja disini, yaitu "kesabaraaaan..., dan kepatuuuuhan" . aku berpikir banyak tentang kenapa Jepang bisa sangat maju untuk dunia industrinya, industri Jepang maju karena dukungan penuh dari pemerintahannya dan juga dukungan karyawan karyawan sebagai SDM yang taat, patuuh, dan jarang sekali ada istilah demo. secara garis besar, bukan karena semua orang jepang itu Pinter.
balik lagi soal kisah aku sendiri, tentang jadwal kegiatanku sehari hari.
saat hari kerja, aku biasa bangun pagi, terus bikin menu sarapan dan bento/ bekal untuk dibawa bekerja. di PT si udah disediain kantin, tapi disini g kaya di Indonesia, yaitu disini kalo makan di kantin itu potong gaji, ini salah satu cara aku berhemat dari penghasilanku yang kecil. teruz mandi dan berangkat kerja. khususnya musim dingin biasanya aku jarang mandi pagi, cz bener bener dingin dan kondisi kontrakan aku yang kurang bagus/ bisa dibilang jelek, itu g kedap dingin soalnya. berangkat kerja aku naik sepeda inventaris dari PT. jemputan g dapet bis jemputan yang enak kaya di Indo gitu. aku naik sepeda sekitar 25-35 menit untuk sampai ke PT, dan itu melewati tanjakan2 juga,. kalo pas musim dingin, aku sering mimizan, karena faktor cape kerja + cuaca yang begitu dingin.
di Pabrik kerja, jam istirahat siang aku makan bekal bento yang aku masak sendiri tadi pagi. setelah kerja selesai, pulang naik sepeda lagi, mandi segalamacem, internetan, aktivitas rumah, istirahat tidur, begitu seterusnya selama hari kerja. hari sabtu minggu aku libur karena tempat kerjaku jarang ada lemburan. yang pabrik lain ada yang masuk teruus karena banyak lembur, tapi ada juga yang lebih kurang dari kondisi tempat kerjaku. '
sabtu minggu, kadang aku belajar bahasa jepang di syakusho/ balai kota, yang pengajarnya adalah borantia borantia , dan aku g bayar alias gratis untuk belajar disini. cuma 1.5jam si setiap pertemuannya. selain itu kegiatanku adalah belanja / ngisi kulkas, untuk kebutuhan masak dan makan 1 minggu kedepan. karena kontrakanku ini cukup jauh dari tempat penjualan bahan bahan sembako dan masakan.
sekian dulu curhatku, kalo mood aku lanjutin lagi.
buat temen temen yang mau / akan berangkat ke Jepang. silakan tanya tanya. aku Jawab sebatas pengetahuanku.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar